Selasa, 20 Desember 2016

REPRODUKSI GENERATIF PADA ANGIOSPERMAE



Reproduksi Generatif pada Angiospermae
Reproduksi generatif adalah terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet. Peristiwa ini disebut dengan pembuahan. Pembuahan (fertilisasi) pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (persarian/polenasi).
Pembuahan Ganda (fertilisasi ganda)
Pembuahan ganda terjadi pada tumbuhan biji tertutup (Gymnospermae). Pembuahan ganda adalah penyatuan dua sel sperma dengan nukleus- nukleus yang berbeda pada gametofit betina.

Siklus Hidup Angiospermae
Bunga sporofit menghasilkan mikrospora yang membentuk gametofit jantan dan megaspora yang membentuk gametofit betina. Gametofit jantan berada didalam serbuk polen yang berkembang dalam mikrosporangia pada anter. Setiap gametofit jantan memiliki 2 sel haploid sebuah sel generatif yang membelah, membentuk 2 sperma, dan sebuah sel tabung yang menghasilkan tabung polen. Setiap ovul yang berkembang di dalam ovarium mengandung satu gametofit betina, dikenal sebagai kantong embrio. Kantong embrio terdiri dari beberapa sel, salah satunnya adalah sel telur.
Setelah dilepaskan dari anter, polen dibawa ke stigma yang lengket di ujung karpel.walaupun beberapa bunga melakukan polinasi sendiri, kebanyakan memiliki mekanisme yang memastikan polinasi silang, yang pada angiospermae merupakan transfer polen dari anter sebuah bunga pada satu tumbuhan ke stigma bunga pada tumbuhan lain dari spesies yang sama.
Saat polinasi serbuk polen yang hidup umumnya hanya terdiri dari sel tabung dan sel generatif. Setelah serbuk polen mendarat di atas stigma yang cocok, serbuk tersebut mengabsorsi air dan bergerminasi dengan menghasilkan sebuah tabung polen,yang tumbuh diantara sel sel stilus ke arah ovarium. Nukleus sel generatif membelah melalui mitosis dan membentuk 2 sperma. Dengan diarahkan zat kimia pemikat yang dihasilkan oleh 2 sinergid yang mengapit sel telur, ujung tabung polen memasuki ovul melalui mikropil dan melepaskan ke dua sperma didekat atau didalam gametofit betina (kantung embrio). Gradien asam gama / amino butirat (GABA) suatu zat kimia yang berfungsi sebagai neutrotransmiter pada sel – sel hewan mungkin merupakan sinyal yang sangat penting untuk memikat tabung polen.
Sewaktu mencapai gametofit betina, salah satu sperma menfertilisasi sel telur membentuk zigot. Sperma yang lain bergabung dengan dua nukleus polar membentuk nukleus tripoid (3n) dibagian tengah dari sel tengah yang besar pada gemetofit betina sel yang besar ini akan menjadi endosperma (endosperm), jaringan penyimpanan makanan pada biji.
Pembentukan endosperma
Endosperma biasanya berkembang sebelum embrio berkembang. Setelah fertilisasi ganda nukleus triploid pada sel tengah ovul membelah, membentuk sebuah super sel multinukleat yang sekental susu. Masa cair ini endosperma menjadi multiseluler ketika sitokinesis menbagi bagi sitoplasma melalui pembentukan membran diantara nucleus nucleus.pada akhirnya sel sel telanjang menhasilkan dinding sel endosperma menjadi padat. Pada padi-padian dan sebagian besar spesies minokotil yang lain, serta kebanyakkan eudikotil, endosperma menyimpan berbagai nutrient yang bisa digunakan oleh semaian setelah germinasi. Pada biji biji eudikotil (termasuk polong- polongan), cadangan makanan endosperma sepenuhnya diespor ke kotiledon sebelum biji menyelesaikan perkembangannya, akibatnya biji matang tidak memiliki endosperma.

Inti 1 dan 2 endosperma buluh serbuk sari dijelaskan semua dari pembentukan endosperma  dan penyerbukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar